Ahad, Julai 19, 2009

DINGIN

Sejak kecil memang daku suka akan dingin yang meresapi kalbu tatkala hujan. Jendela kamar sengaja kubuka luas-luas agar titis-titis hujan tempias ke wajah. Sesekali, mandi hujan bersama-sama adik-adik merupakan saat-saat indah menggembirakan.



Ah! Musim kanak-kanak terlalu ceria. Musim remaja penuh suka, duka, luka, cinta, rindu - sukar dimengertikan.




Dan kini, di daerah kecil ini, saban waktu aku berdepan dengan anak-anak, dengan remaja ... bolehkah anda bayangkan betapa dinginnya hatiku ini? Dingin dalam luka barangkali atau dingin dalam kepanasan membara?






Apapun, dinginnya hujan kali ini amat mendamaikan. Syukur Tuhan!
Entah berapa lama lagi dapat aku nikmati segala keindahan ini, wahai Tuhan!
Bersyukur aku akan nikmat-Mu!





Dingin. Damai. Nyaman. Tenteram.
Tersingkir segala resah dibasahi gerimis rindu kasih-Mu duhai Tuhanku!

2 ulasan:

A. Muziru Idham berkata...

Oh, alhamdulillah. Syukur kepada Allah. Nikmat kurniaan Allah. Terima kasih banyakk-banyak atas ucapan anda itu^_^

Muhamad Hafizuddin bin Ali berkata...

Dingin hujan dan dingin embun,
dingin lagi hati ibu,
wanita-wanita yang kau bimbing anak mereka...
sehingga berjaya